PENGERTIAN ILMU BUDAYA
DASAR (IBD)
Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia
sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa
Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari
bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus.
IBD (Ilmu Budaya Dasar) terdiri dari tiga suku kata
yang berbeda membentuk satu kalimat yang digabung membentuk satu definisi
khusus yaitu Ilmu, Budaya, dan Dasar. Sebelum membahas lebih lanjut definisi
Ilmu Budaya Dasar, ada baiknya kita bahas satu per satu definisi kata dari IBD
tersebut dari Kamus Besar Bahasa Indonesia sehingga dapat memberikan definisi
logis dan runtut sesuai dengan definisi yang ada.
Ilmu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
Budaya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi budaya adalah pikiran atau akal budi manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi budaya adalah pikiran atau akal budi manusia.
Dasar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi dasar adalah pokok atau pangkal suatu pendapat (ajaran atau aturan) atau asas.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi dasar adalah pokok atau pangkal suatu pendapat (ajaran atau aturan) atau asas.
Berdasarkan ketiga definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi
Ilmu Budaya Dasar (IBD) adalah pengetahuan suatu bidang secara berkonsep untuk
mengkaji berbagai masalah dasar atau pokok mengenai budaya dan manusia.
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan.
PERLUNYA MEMPELAJARI IBD
Perlunya mempelajari Ilmu Budaya Dasar yang pertama
merupakan tema inti permasalahan dasar manusia yang sering dialami dan dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari, seperti tema-tema yang telah disusun oleh
Konsorsium Antar Bidang yang meliputi cinta kasih, keindahan, penderitaan
keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab, kegelisahan, dan harapan.
Kedua, pada era saat ini, terdapat kecenderungan bahwa
ilmu atau ilmuwan sering mengabaikan sikap dan perilaku moral. Banyak
yang menganggap bahwa aspek moral itu tidak penting. Menurutnya, aspek
yang lebih penting daripada moral dalam suatu ilmu adalah ontologis dan
epistemologis. Apabila hal itu yang terjadi, maka ia akan mengabaikan unsur
manusiawinya, kurang berbudaya, dan tidak peka terhadap permasalahan moral.
Untuk mengantisipasi hal itu, maka diberikannya pelajaran Ilmu Budaya Dasar.
Mengapa kita harus belajar IBD? Karena kita adalah
seorang pelajar / Mahasiswa. Mahasiswa adalah Pemuda. Biasanya pemudalah yang
memiliki cara pandang yang masih idealis dan kritis sehingga mampu menanggapi
segala persoalan dan masalah budaya dengan cara berpikir yang lebih
intelektual. Sehingga mahasiswa tersebut tidak berada didalam suatu lingkungan
sempit untuk kepentingan profesi mereka saja, akan tetapi mahasiswa bisa lebih
peka terhadap kedisiplinan kebudayaan yang tertanam dalam bangsa yang menyangkut
tidak hanya untuk kepentingan dirinya saja, tetapi juga untuk orang lain.
Selain itu, pendidikan ilmu budaya dasar ini, diharapkan mampu mengalokasikan mahasiswa dalam melakukan komunikasi dengan mahasiswa lain dalam membahas setiap permasalahan yang ada.
Selain itu, pendidikan ilmu budaya dasar ini, diharapkan mampu mengalokasikan mahasiswa dalam melakukan komunikasi dengan mahasiswa lain dalam membahas setiap permasalahan yang ada.
TUJUAN IBD
Tujuannya yakni untuk mendidik ahli-ahli dalam satu
bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities).
Selain itu, Ilmu Budaya Dasar memliki tujuan khusus
untuk menstimulasi sudut pandang kritis para mahasiswa untuk lebih tanggap
dalam berbagai perisitiwa yang terjadi khususnya mengenai budaya dan manusia
itu sendiri.
Secara umum tujuan IBD adalah Pembentukan dan
pengembangan keperibadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan
pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungan,
khususnya gejala-gejala berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya
tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat
diperluas. Jika diperinci, maka tujuan pengajaran llmu Budaya Dasar itu adalah:
1.Lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan
dan budaya, scrta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
2.Mengusahakan kepekaan terhadap nilai-nilai lain
untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
3.Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang
hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang
hidup pada masyarakat.
4.Mengembangkan daya kritis tcrhadap pcrsoalan
kemanusiaan dan kebudayaan.
5.Memiliki latarbelakang pengetahuan yang cukup luas
tentang kebudayaan Indonesia.
6.Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
7.Mcndukung dan mcngcmbangkan kebudayaan sendiri
dengan kreatif.
8.Tidak terjerumus kepada sifat kedaarahan dan
pengkotakan disiplin ilmu.
PERBEDAAN ANTARA
PENGETAHUAN BUDAYA DENGAN ILMU BUDAYA DASAR
Pengetahuan budaya ( the humanities )
bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat
manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa
dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah
usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya.
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk
berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang
budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
budaya.
KONSEP BUDAYA DALAM BIDANG
SENI RUPA
Berekspresi melalui Karya Seni Rupa
Pelaksanaan aktivitas kreasi seni lukis merupakan
kegiatan untuk merealisasikan konsep seni sebagai ekspresi. Yakni konsep yang
berdasarkan pada sumber inspirasi seni dipetik dari kehidupan psikologis pelaku
yang kreatif. Karenanya jenis seni ini kurang objektif, tapi lebih bersifat
subjektif, namun sangat penting dalam usaha membentuk keseimbangan antara
kehidupan rohani dan jasmani seorang insan. Proses kreatif berekspresi melalui
karya seni rupa ini memerlukan beberapa peralatan yang harus dipersiapkan,
antara lain : kanvas berukuran 60 x 60 cm, palet, kuas, cucian
kuas, cat minyak, kain lap, dan perlengkapan lain yang dipandang perlu.
1. Mengamati Karya Seni Rupa
Pertama-tama, marilah kita melakukan pengamatan terhadap realitas internal dari kehidupan spiritual kita, misalnya dengan cara memusatkan perhatian pada kehidupan rohani kita, hal itu mungkin berkenaan dengan cita- cita, emosi, intuisi, gairah, nalar, kepribadian dan pengalaman-pengalaman kejiwaan lain yang sekarang kita alami.
2. Menanyakan Karya Seni Rupa
Kemudian kita dapat bertanya kepada diri sendiri, gejala kejiwaan mana yang paling bermasalah, yang paling penting untuk diekspresikan lewat kegiatan melukis. Diharapkan dengan cara itu kehidupan batin kita akan menjadi lebih tenang, sehat, dan seimbang. Lalu tetapkanlah itu sebagai gagasan atau sumber inspirasi kreativitas kita. (penentuan tema atau subject matter).
1. Mengamati Karya Seni Rupa
Pertama-tama, marilah kita melakukan pengamatan terhadap realitas internal dari kehidupan spiritual kita, misalnya dengan cara memusatkan perhatian pada kehidupan rohani kita, hal itu mungkin berkenaan dengan cita- cita, emosi, intuisi, gairah, nalar, kepribadian dan pengalaman-pengalaman kejiwaan lain yang sekarang kita alami.
2. Menanyakan Karya Seni Rupa
Kemudian kita dapat bertanya kepada diri sendiri, gejala kejiwaan mana yang paling bermasalah, yang paling penting untuk diekspresikan lewat kegiatan melukis. Diharapkan dengan cara itu kehidupan batin kita akan menjadi lebih tenang, sehat, dan seimbang. Lalu tetapkanlah itu sebagai gagasan atau sumber inspirasi kreativitas kita. (penentuan tema atau subject matter).
3.
Mencoba Karya Seni Rupa
Selanjutnya cobalah mereka-reka wujud visual gagasan tersebut, dalam imajinasi kita, lalu buatlah sketsa-sketsa alternatif bagaimana rupa karya lukisan yang kita inginkan, apakah figuratif menyerupai bentuk-bentuk alamiah, semi figuratif karena telah mengalami distorsi dari bentuk alamiahnya, atau non figuratif, yang sama sekali tidak melukiskan gejala alamiah lagi, melainkan hanya bentuk-bentuk abstrak. Tidak ada batasan yang dapat mengekang kebebasan kreatif kita dalam memilih gambaran wujud lukisan. Batasannya adalah pencapaian kepuasan berekspresi, sama dengan terealisasinya suatu gagasan menjadi lukisan.
4. Menalar Karya Seni Rupa
Dari sejumlah sketsa yang telah kita buat sebelumnya, analisislah kekuatan dan kelemahan setiap sketsa. baik dari aspek konseptual, visual, dan kemungkinan penggunaan media teknik berkarya yang sesuai. Pilihlah salah satu sketsa paling representatif yang memenuhi harapan kita. Kemudian berekspresilah dengan penuh rasa percaya diri. Untuk menandai lukisan telah selesai atau belum, tolok ukurnya adalah kepuasan yang kita alami. Jika rasa puas itu telah muncul dalam hati kita, kepuasan mempersepsi wujud lukisan yang kita ciptakan, maka lukisan itu dapat dibubuhi dengan tanda tangan atau inisial kita. Sebagai bukti kitalah penciptanya, dan kita bertanggung jawab penuh atas ciptaan tersebut.
5. Menyajikan Karya Seni Rupa
Pengertian penyajian sebuah lukisan, berbeda dengan penyajian makalah dalam kegiatan seminar atau diskusi. Dalam konteks ini kita mengerjakan pemberian bingkai yang sesuai, baik ukurannya, warnanya, maupun kesesuaian dengan aliran lukisan kita. Selanjutnya menulis ringkasan konsep, deskripsi visual, pembuatan label (judul lukisan, tahun, media yang digunakan, ukuran, nama pencipta, serta foto karya lukisan).
Semua keterangan ini dilekatkan di bagian belakang lukisan. Sehingga lukisan itu dikatakan “siap untuk dipamerkan”. Selanjutnya lukisan tersebut untuk sementara akan di simpan di ruang koleksi. Penyajian seni lukis yang sesungguhnya akan diselenggarakan dalam bentuk pameran yang diselenggarakan dengan pembentukan panitia pameran. Panitia akan bekerja-sama dengan pihak-pihak lain, misalnya sponsor, donatur, galeri, kurator, pers, dan lain-lain.
Selanjutnya cobalah mereka-reka wujud visual gagasan tersebut, dalam imajinasi kita, lalu buatlah sketsa-sketsa alternatif bagaimana rupa karya lukisan yang kita inginkan, apakah figuratif menyerupai bentuk-bentuk alamiah, semi figuratif karena telah mengalami distorsi dari bentuk alamiahnya, atau non figuratif, yang sama sekali tidak melukiskan gejala alamiah lagi, melainkan hanya bentuk-bentuk abstrak. Tidak ada batasan yang dapat mengekang kebebasan kreatif kita dalam memilih gambaran wujud lukisan. Batasannya adalah pencapaian kepuasan berekspresi, sama dengan terealisasinya suatu gagasan menjadi lukisan.
4. Menalar Karya Seni Rupa
Dari sejumlah sketsa yang telah kita buat sebelumnya, analisislah kekuatan dan kelemahan setiap sketsa. baik dari aspek konseptual, visual, dan kemungkinan penggunaan media teknik berkarya yang sesuai. Pilihlah salah satu sketsa paling representatif yang memenuhi harapan kita. Kemudian berekspresilah dengan penuh rasa percaya diri. Untuk menandai lukisan telah selesai atau belum, tolok ukurnya adalah kepuasan yang kita alami. Jika rasa puas itu telah muncul dalam hati kita, kepuasan mempersepsi wujud lukisan yang kita ciptakan, maka lukisan itu dapat dibubuhi dengan tanda tangan atau inisial kita. Sebagai bukti kitalah penciptanya, dan kita bertanggung jawab penuh atas ciptaan tersebut.
5. Menyajikan Karya Seni Rupa
Pengertian penyajian sebuah lukisan, berbeda dengan penyajian makalah dalam kegiatan seminar atau diskusi. Dalam konteks ini kita mengerjakan pemberian bingkai yang sesuai, baik ukurannya, warnanya, maupun kesesuaian dengan aliran lukisan kita. Selanjutnya menulis ringkasan konsep, deskripsi visual, pembuatan label (judul lukisan, tahun, media yang digunakan, ukuran, nama pencipta, serta foto karya lukisan).
Semua keterangan ini dilekatkan di bagian belakang lukisan. Sehingga lukisan itu dikatakan “siap untuk dipamerkan”. Selanjutnya lukisan tersebut untuk sementara akan di simpan di ruang koleksi. Penyajian seni lukis yang sesungguhnya akan diselenggarakan dalam bentuk pameran yang diselenggarakan dengan pembentukan panitia pameran. Panitia akan bekerja-sama dengan pihak-pihak lain, misalnya sponsor, donatur, galeri, kurator, pers, dan lain-lain.
Berekspresi merupakan salah satu kebutuhan hidup
manusia sebagai insan budaya, realitas internal kehidupan spiritual kita
membutuhkan penyaluran, agar kita dapat mencapai keseimbangan kehidupan
rohaniah yang sehat. Proses mengamati, menanyakan, mencoba, menalar, dan
menyajikan adalah aktivitas proses kreasi yang lebih bersifat objektif. Dengan
memadukan realitas internal yang subjektif dengan pendekatan objektif, kita
diharapkan untuk memperoleh pengalaman yang berharga, yakni keharmonisan antar
kehidupan batiniah dan kehidupan lahiriah. Dari proses kegiatan berekspresi ini
potensi artistik kita diharapkan akan berkembang, dan karya-karya kita adalah
objek-objek real tentang apa yang kita harapkan, inginkan, dan sudah pasti
merupakan dokumen penting bagi kehidupan psikologis kita.
Disamping menghasilkan karya sebagai benda seni yang
mengandung nilai keindahan dan makna seni, aktivitas berekspresi dalam penciptaan
lukisan juga berfungsi sebagai katarsis atau terapi bagi pelaku kreatifnya
sendiri. Sedangkan bagi para psikolog, karya lukisan yang kita ciptakan itu,
merupakan data kehidupan psikologis yang dapat digunakan sebagai objek
penelitian. misalnya untuk mengetahui realitas kehidupan emosional,
intelektual, imajinasi sang pelukis.
KONSEP BUDAYA DALAM BIDANG KESUSTRAWAAN
Suatu karya dapat saja
mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu
sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya,
tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan
budaya. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk
berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang
budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi
kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat
beragam
2. Kebudayaan didapat dan
diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan
dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur
dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat
budaya daerah dan budaya
nasional
Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang
Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi
kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
Karya sastra adalah
penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut
abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang
digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan meliputi:
Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan
seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah
satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep
social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan
untuk mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan
sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak.
Tanpa ada maksud menciptakan
dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara literatur biasa dengan
sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih representatif. Sebagai contoh,
literatur ekonomi dapat saja mencatat angka-angka. Ada benang merah yang
menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri bangsa
mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal masih kuat.
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari
makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang
ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci,
surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.
Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam
konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi,
pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya
manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan
dan pemikirannya. Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu
su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau
bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan
sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun
isinya.
Ada tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra,
yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya sastra.
Ø Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki
secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan
dengan seni sastra. Ilmu sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra
meliputi hal-hal berikut.
· Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang
mempelajari tentang asas-asas, hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti
struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.
· Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sastra
sejak timbulnya hingga perkembangan yang terbaru.
· Kritik sastra, yaitu ilmu yang mempelajari karya
sastra dengan memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra.
Kritik sastra dikenal juga dengan nama telaah sastra.
· Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti
segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari
masyarakat yang memiliki karya sastra.
Keempat cabang ilmu tersebut tentunya mempunyai
keterkaitan satu sama lain dalam rangka memahami sastra secara keseluruhan.
Ø Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip
dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
Ø Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya
seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.
Karya sastra pada dasarnya adalah sebagai alat
komunikasi antara sastrawan dan masyarakat pembacanya. Karya sastra selalu
berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat yang dikomunikasikan kepada
pembaca. Untuk menangkap ini, pembaca harus mampu mengapresiasikannya.
Pengetahuan tentang pengertian sastra belum lengkap bila belum tahu manfaatnya.
Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan menyenangkan. Secara
lebih jelas dapat dijelaskan sebagai berikut
1. Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui
berbagai kisahan yang disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan.
Pembaca akan memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah
yang disajikan.
2. Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya
melalui pengalaman hidup para tokoh dalam karya.
3. Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan
intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan
masyarakat yang digambarkan dalam karya.
4. Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam
karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke
generasi. Karya sastra dapat digunakan untuk menjadi sarana penyampaian
ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.
MANUSIA DAN CINTA KASIH
Pengertian cinta kasih
Menurut kamus bahasa indonesia W.J.S
Poerwa Darminta.
Cinta adalah rasa sangat suka atau rasa
sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya
Sedangkan, kata kasih artinya perasaan
sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.
Maka, pengertian cinta dan kasih hampir
bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta kepada sesorang. Dan,
cinta kasih bisa juga diartikan sebagai perasaan suka atau sayang kepada
seseorang dan juga disertai dengan menaruh belas kasih.
Cinta bisa dibina secara baik apabila ada
4 unsur, yaitu :
·
Pengasuhan
·
Tanggung jawab
·
Perhatian
·
pengenalan
Berdasarkan “Triangular Theory of Love” disebutkan
beberapa bentuk-bentuk (wajah) cinta, yaitu :
- Menyukai (liking) atau pertemanan karib (friendship), yang cuma memiliki elemen intimacy. Dalam jenis ini, seseorang merasakan keterikatan, kehangatan, dan kedekatan dengan orang lain tanpa adanya perasaan gairah/nafsu yang menggebu atau komitmen jangka panjang.
- Tergila-gila (infatuation) atau pengidolaan (limerence), hanya memiliki elemen passion. Jenis ini disebut juga Infatuated Love, seringkali orang menggambarkannya sebagai “cinta pada pandangan pertama”. Tanpa adanya elemen intimacy dan commitment, cinta jenis ini mudah berlalu.
- Cinta hampa (empty love), dengan elemen tunggal commitment di dalamnya. Seringkali cinta yang kuat bisa berubah menjadi empty love, yang tertinggal hanyalah commitment tanpa adanya intimacy dan passion. Cinta jenis ini banyak dijumpai pada kultur masyarakat yang terbiasa dengan perjodohan atau pernikahan yang telah diatur (Era Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih?)
- Cinta romantis (romantic love). Cinta jenis ini memiliki ikatan emosi dan fisik yang kuat (intimacy) melalui dorongan passion.
- Cinta persahabatan sejati (companionate love). Didapatkan pada hubungan yang telah kehilangan passion tetapi masih memiliki perhatian dan intimacy yang dalam serta commitment. Bentuk cinta seperti ini biasanya terjadi antar sahabat yang berlawanan jenis.
- Cinta semu (fatuous love), bercirikan adanya masa pacaran dan pernikahan yang sangat bergelora dan meledak-ledak (digambarkan “seperti angin puyuh”), commitment terjadi terutama karena dilandasi oleh passion, tanpa adanya pengaruh intimacy sebagai penyeimbang.
- Cinta sempurna (consummate love), adalah bentuk yang paling lengkap dari cinta. Bentuk cinta ini merupakan jenis hubungan yang paling ideal, banyak orang berjuang untuk mendapatkan, tetapi hanya sedikit yang bisa memperolehnya. Sternberg mengingatkan bahwa memelihara dan mempertahankan cinta jenis ini jauh lebih sulit daripada ketika meraihnya. Sternberg menekankan pentingnya menerjemahkan elemen-elemen cinta ke dalam tindakan (action). “Tanpa ekspresi, bahkan cinta yang paling besar pun bisa mati” kata Sternberg.
Non Love, adalah suatu hubungan yang tidak terdapat
satupun dari ketiga unsur tersebut. hanya ada interaksi namun tidak ada gairah,
komitmen, ataupun rasa suka.
cinta
menurut ajaran agama
- cinta diri
mencintai segala sesuatu yang baik pada dirinya, dan
sebaliknya dia membenci sesuatu yang dapat menghalangi dirinya.
Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia
terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu
yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindar dari segala sesuatu
yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa
seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak
hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
- cinta kepada sesama manusia
agar dapat hidup dengan penuh kesabaran dan
keharmonisan dengan sesama manusia, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya
pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu
dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan dan
memberi bantuan kepada orang lain.
- cinta seksual
dorongan cinta seksual yaitu suatu fungsi penting
untuk malahirkan keturunan demi kelangsungan jenis, maka dari dorongan cinta
seksual tersebut terbentuklah keluarga. Hal tersebut merupakan emosi alamiah
dalam diri manusia yang tidak diingkari, tidak ditentang ataupun ditekannya.
Namun, dalam ajaran agama islam pengendalian dan penguasaan cinta ini dengan
cara yang sah yaitu, dengan perkawinan.
·
cinta kepada allah
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia.
Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentu seni sesuai dengan
kemampuan dan bakatnya.
Kasih
sayang
Menurut kamus umum bahasa indonesia W.J.S Purwodarmito
kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang atau cinta kepada seseorang. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Kasih
sayang ada dua bentuk yaitu, kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih
sayang, Kasih sayang juga dasar komunikasi dari keluarga.
Kata kasih dan sayang itu mengandung
pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti setiap insan manusia perlu tahu dan
mengerti apa makna kasih sayang
yang sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan
terlanda kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun
yang terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang
lain. Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
PERKEMBANGAN BUDAYA INDONESIA SAAT INI
Seperti
yang kita ketahui, perkembangan budaya indonesia salalu saja naik dan turun.
Pada awalnya, indonesia sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari nenek
moyang kita terdahulu, hal seperti itulah yang harus dibanggakan oleh penduduk
indonesia sendiri, tetapi sekarang-sekarang ini budaya indonesia agak menurun
dari sosialisasi penduduk kini telah banyak yang melupakan apa itu budaya
Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin
berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat asli Indonesia.
Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia, masyarakat kini
telah berkembang menjadi masyarakat modern.. namun akhir-akhir ini indonesia
semakin gencar membudidayakan sebagian budaya indonesia, buktinya, masyarakat
luar lebih mengenal budaya indonesia dibandingkan masyarakat indonesia
Budaya
asing saat ini banyak mewarnai budaya Indonesia, masuknya budaya asing dinilai
sebagai salah satu penyebabnya. Contoh masuknya budaya asing terjadi pada:
1. Cara Berpakaian
Sekarang ini masyarakat Indonesia lebih menyukai berpakaian yang lebih terbuka seperti bangsa barat yang sebenarnya tidak sesuai dengan adat ketimuran bangsa Indonesia yang dianggap berpakaian lebih sopan dan tertutup.
2. Alat Musik
Perkembangan alat musik saat ini juga dibanjiri dengan masuknya budaya asing, kita dapat mengambil contoh dari kebudayaan asli betawi di Jakarta, pada saat ini sudah tidak ada lagi terdengar alat musik Tanjidor musik khas dari tanah Betawi, saat ini yang sering kita dengar adalah alat-alat musik modern yang biasanya menggunakan tenaga listrik.
3. Permainan Tradisional
Bahkan masuknya budaya asing juga mempengaruhi permainan tradisional, seperti permainan gangsing atau mobil-mobilan yang terbuat dari kayu, pada saat ini sudah jarang kita temukan, yang saat ini kita temukan adalah produk-produk permainan yang berasal dari Cina, seperti mainan mobil remote control yang berbahan baku besi atau plastic.
Serta berbagai macam yang lainnya seperti tarian, rumah adat, makanan, adat-istiadat dan kesenian atau hiburan telah didominasi budaya asing.
1. Cara Berpakaian
Sekarang ini masyarakat Indonesia lebih menyukai berpakaian yang lebih terbuka seperti bangsa barat yang sebenarnya tidak sesuai dengan adat ketimuran bangsa Indonesia yang dianggap berpakaian lebih sopan dan tertutup.
2. Alat Musik
Perkembangan alat musik saat ini juga dibanjiri dengan masuknya budaya asing, kita dapat mengambil contoh dari kebudayaan asli betawi di Jakarta, pada saat ini sudah tidak ada lagi terdengar alat musik Tanjidor musik khas dari tanah Betawi, saat ini yang sering kita dengar adalah alat-alat musik modern yang biasanya menggunakan tenaga listrik.
3. Permainan Tradisional
Bahkan masuknya budaya asing juga mempengaruhi permainan tradisional, seperti permainan gangsing atau mobil-mobilan yang terbuat dari kayu, pada saat ini sudah jarang kita temukan, yang saat ini kita temukan adalah produk-produk permainan yang berasal dari Cina, seperti mainan mobil remote control yang berbahan baku besi atau plastic.
Serta berbagai macam yang lainnya seperti tarian, rumah adat, makanan, adat-istiadat dan kesenian atau hiburan telah didominasi budaya asing.
Kurangnya Kesadaran bangsa Indonesia harus
memiliki jati diri dengan cara mempertahankan nilai-nilai budaya, saat ini
masyarakat kita tidak peduli budaya yang masuk itu dapat merusak atau tidak,
namun pada kenyataannya masyarakat sekarang lebih senang menerima budaya asing
dibandingkan melestarikan budaya local atau tradisional, yang sebenarnya dapat
mengakibatkan hilangnya budaya Indonesia.
-
Kemajuan Teknologi dan Peralatan Hidup
Kemajuan teknologi juga sebagai pendorong hilangnya budaya Indonesia, contohnya adalah pada saat ini banyak seseorang yang dituntut untuk dapat bekerja secara cepat dan efisien, maka seseorang akan lebih memilih teknologi yang lebih maju untuk mendukung pekerjaannya dibandingkan dengan peralatan tradisional yang labih lambat.
Kemajuan teknologi juga sebagai pendorong hilangnya budaya Indonesia, contohnya adalah pada saat ini banyak seseorang yang dituntut untuk dapat bekerja secara cepat dan efisien, maka seseorang akan lebih memilih teknologi yang lebih maju untuk mendukung pekerjaannya dibandingkan dengan peralatan tradisional yang labih lambat.
Dari
data tersebut, bisa dibuktikan bahwa masyarakat indonesia sendiri kurang
memperhatikan bagian dari budaya indonesia. dan diharapkan untuk masyarakat
indonesia lebih memperhatikan bagian dari peninggalan budaya indonesia. dan
sekarang akan diupayakan oleh pemerintah agar mendidik anak-anak muda untuk
perduli terhadap hal tersebut, dan lebih mengenalkan dari dini sikap akan
pentingnya pengetahuan budaya indonesia.
Sumber:
http://aliemscorporation.blogspot.com/2013/04/ringkasan-materi-ilmu-budaya-dasar.html
earning.gunadarma.ac.id