Keindahan adalah susunlah
kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling
disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry)
keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa
keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara
pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
Filsuf abad pertengahan Thomas
Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian
keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas menurut
para ahli, yaitu :
a. Menurut The Liang Gie
keindahan adalah ide kebaikan
b. Menurut Pluto watak yang indah
dan hukum yang indah
c. Menurut Aristoteles keindahan
sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik
murni
Yaitu pengalaman estetik
seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas
Yaitu yang menyangkut benda-benda
yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna
Cinta sangat kuat sekali dalam
membangkitkan daya kreativitas para seniman unutk menciptakan keindahan bagi
para seniman untuk menciptakan keindahan bagi para seniman kreativitas itu
hipotesisnya abstrak. Seperti yang dikemukakan oleh Keatas keindahan adalah
konsep yang baru dapat berkomunikasi setelah mempunyai bentuk. Konsep itu
sendiri abstrak dan kabur dia ada akan tetapi tidak dapat berbicara dengan
seniman sebelum ada imajinasi yang menghubungkan seniman itu dengan konsepnya
sendiri setelah konsepnya terbentuk, barulah konsep keindahan seniman berdialog
dengan pembaca, seperti gesang pada waktu bermain-main di Bangawan Solo ia
heran sungai yang airnya tak seberapa itu pada waktu banjir sangat mengerikan
orang yang melihatnya ia merenung ia memperoleh konsep keindahan setelah konsep
itu diberi bentuk ialah lagu “Bengawan Solo” maka barulah dapat berkomunikasi
Dalam proses jiwa seniman pada
waktu merenung dalam rangka menciptakan keindahan menurut Koats selalu diliputi
rasa ragu-ragu, takut ketidak tentuan, misterius (negative capability), justru
seniman yang tidak memiliki kemampuan negative tidak mampu menciptakan
keindahan, kemampuan negative ini identik dengan proses mencari (ialah mencari
keindahan) karena yang bersangkutan merasa belum puas atas keindahan yang telah
diciptakannya.
Keindahan adalah identik dengan
kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya
mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.
NILAI
–NILAI EKSTRINSIK dan INSTRINSIK KEINDAHAN
Ada dua nilai terpenting dalam
keindahan
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai
yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian
yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik adalah sifat
baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik
tersebut, contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.
Demikian banyaknya hasil seni
budaya dengan menggunakan pendekatan ekstrinsik dan pendekatan intrinsik
melalui proses penghayatan kita dapat mengetahui alasan mereka atau seniman
menciptakan keindahan melalui hasil seni. Kalau Bagong Kussudiarjo ditanya
mengapa ia menciptakan berbagai kreasi tarian baru yang menggambarkan kehidupan
nelayan, petani, buruh pabrik, tentu ada berbagai macam jawaban mungkin ia
ingin mengabadikan kegiatan masing-masing pekerjaan itu pada zamannya. Karena
kelak apabila teknologi maju memasuki wilayah itu kegiatan mereka itu akan lain
bentuknya. Atau mungkin ia ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa keindahan
itu tidak hanya dapat di kota-kota saja, dan yang menggemari keindahan itu
bukan hanya para cendikiawan saja, tetapi di masyarakat, nelayan, buruh pabrik
dan petani yang setiap hari berjuang demi sesuap nasi-pun merindukan keindahan.
Teori estetika keindahan adalah
Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga
kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok yang berpendapat
bahwa keindahan itu subjektif adanya yakni karena manusianya menciptakan
penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri. Barangkali pernah
juga kita dengar pepatah “Des Gustibus Non Est Disputandum” selera keindahan
tak bisa diperdebatkan.
2. Kelompok yang berpendapat
bahwa keindahan objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai
yang intrinsik ada pada suatu objek, artinya seekor kupu-kupu memang lebih
indah dari pada seekor lalat hijau.
3. Kelompok yang berpendapat
bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang
objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan
antara subjek manusia dan objek substansi. Ada tiga hal yang nyata ketika
seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity)
ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini
biasanya disebut sebagai hukum keindahan.
H. C Wyatt meneliti alasan-alasan
yang biasa diberikan orang apabila mereka mengatakan sesuatu itu indah, dan ia
menemukan bahwa banyak sekali orang menganggap sesuatu itu indah karena
menyebabkan ia bersosialisasi pada suatu yang pernah mengharukannya dahulu,
harapan-harapannya dan seterusnya. Ia menganggap alasan-alasan ini sebagai
alasan-alasan non esteti
Sumber: http://romandar.multiply.com/journal/item/1/Manusia_dan_Keindahan
Keindahan Sebagai Suatu Kualitas
Abstrak & Sebuah Benda Tertentu Yang Indah
Menurut cakupannya orang harus
membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda
tertentu yang indah.Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering
dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal
indah).
Dalam pembatasan filsafat, kedua
pengertian ini kadang-kadang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula
perbedaan menurut luasnya pengertian; yakni
a. keindahan dalam arti luas
b. keindahan dalam arti estetis
murni
c. keindahan dalam arti terbatas
dalam pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan alam arti luas merupakan
pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula
kebaikan.Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah,
sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga
menyenangkan.Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah.
Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adapt
kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti
estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan
harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan
seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan
keindahan intelektual.
Keindahan dalam arti estetik
murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan
segala sesuatu yang dicerapnya.Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih
disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan
penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
sumber: STUDI KASUS
Keindahan = Beauty = Cantik.
Wanita mana yang tidak ingin
cantik?Tentu tak ada bukan? Siapa pun dia, apa pun profesinya, entah itu
pekerja kantoran, guru, dokter, penulis, termasuk ibu rumah tangga, memiliki
keinginan yang sama, yaitu ingin terlihat cantik.
Ada berbagai macam cara untuk
mendapatkan kecantikan. Dunia wanita pun ramai oleh berbagai macam keinginan
untuk tampil lebih cantik. Ada yang ingin melakukan sedot lemak agar bagian
perutnya terlihat labih ramping. Ada yang sengaja melakukan operasi pelastik
agar kulit wajah lebih mulus.Ada juga yang memiliki jadwal teratur mengunjungi
salon untuk melakukan treatment/ritual-ritual yang dapat menunjang kecantikan.
Tidak semua wanita cermat dan
teliti memilih mana jalan terbaik untuk menuju lebih cantik. Bahkan sebagian
wanita tidak mau terlalu pusing memikirkan resiko yang akan dihadapinya.
Akibatnya, banyak wanita yang termakan iklan produk kecantikan yang menjanjikan
kesempurnaan secantik bidadari.Akhirnya, tekadang bukan kecantikan yang
didapat, malah sebaliknya, mimpi buruklah yang justru menghampirinya.
Sebenarnya, jika kita pikirkan
lebih jauh, hal yang paling aman menuju cantik adalah dengan menggunakan
ramuan-ramuan berbahan dasar alami. Beragam resep alami tidak akan menimbulkan
resiko apa pun selain menambah kecantikan.
OPINI
setiap manusia tentu ingin
terlihat indah terutama penampilan secara fisik , mereka melakukan itu semua
agar mereka terlihat cntik atau indah . kaum hawa atau wanita pada umum nya
akan memperhatikan betul penampilan mereka secara fisik maupun dalam bertutur
kata namun menurut saya sendiri keindahan bukan lah sesuatu yang mutlak di
perlukan oleh seorang wanita karena seorang wanita yang indah dan baik menurut
saya dapat di lihat dari sikap dan kelakuannya dalam hidup bemasyarakat karena
dia dapat membuat sesuatu yang biasa saja menjadi istimewa oleh sikap dan
kelakuannya.
Sumber: http://cmvbkz.blog.com/2011/03/07/keindahan-sebagai-suatu-kualitas-abstrak-sebuah-benda-tertentu-yang-indah/
pendapat Tentang keindahan yang
seluas - luasnya
Keindahan itu tidak bisa
disamakan dengan materi tetapi keindahan itu adah kepuasan yang muncul dari
dalam hati dan sesuatu yang kita bayangkan karena kita ingin mencapainya, butuh
waktu untuk menimbulkan keindahan dalam diri, disaat ke indahan itu muncul maka
tercipatalah kedamaina dalam hati kita yang merasakan keindahan.
Keindahan itu barn jelas jika
telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata
lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk.
Dengan bentuk itu keindahan dapat bericomunikasi.Jadi, sulit bagi kita jika
berbicara mengenai keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai
sesuatu yang indah.Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi
setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek,
film, nyanyian.
Menurut The Liang Gie dalam
bukunya "Garis besar estetika". Menurut asal katanya, dalam bahasa
Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata "beutiful" dalam
bahasa Perancis "beau", sedang Italia dan spanyol "bello"
berasal dari kata latin "bellum". Akar katanya adalah
"bonum" yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan
menjadi "bonellum" dan terakhir diperpendek sehingga ditulis
"bellum
Menurut cakupannya orang hams
membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan sebagai sebuah
benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa Inggris sexing
dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang
indah).Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang
dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya
pengertian, yakni :
a) keindahan dalam anti yang luas
b) keindahan dalam arti estetis
murni
c) keindahan dalam arti terbatas
dalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas
merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup
pula kebaikan.Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hulcum yang
indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagi sesuatu yang selain baik
juga menyenangkan.Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang
indah.Orang Yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan
adat kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian
keindahan dalam arti estetis yang disebutnya 'symmetria' untuk keindahan
berdasarkan penglihatan ( misalnya pada karya pahat dan arsitektur ) dan
hannonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian
keindahan yang seluas-luasnya meliputi : keindahan semi,keindahan
alam,keindahan moral,keindahan intelektual.
Keindahan dalam arti estetis mumi
menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala
sesuatu yang dicerapnya.Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan
sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni
berupa keindahan dari bentuk dan wama.
Dan pembagian dan pembedaan
terhadap keindahan diatas, masih belum jelas apakah sesungguhnya keindahan
itu.Ini memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka
ragam.Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang
dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan
pengertian keindahan.Jadi keindahan pada dasamya adalah sejumlah kwalita pokok
tertentu yang terdapat pada suatu hal.Kwalita yang paling sering disebut adalah
kesatuan (unity), keselarasan (hannony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan
(balance) dan perlawanan (contrast).
Dan ciri itu dapat diambil
kesimpulan, bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan
dari garis, wama, bentuk, nada dan kata-kata.Ada pula yang berpendapat, bahwa
keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu
benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.
Filsuf dewasa ini merumuskan
keindahan sebagai kesatuan hubungan yang terdapat antara pencerapan-pencerapan
inderawi kita (beaty is unity of formal relations of our sense perceptions).
Sebagian filsuf lain menghubungan
pengertian keindahan dengan ide kesenangan (pleasure), yang merupakan sesuatu
yang menyenangkan terhadap penglihatan atau pendengaran. Filsuf abad
pertengahan Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan, bahwa keindahan adalah
sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Temyata untuk menjawab
"apakah keindahan itu" banyak sekali jawabannya. Karena itu dalam
estetika modem orang lebih suka berbicara tentang seni dan dan pengalaman
estetik, karena ini bukan pengalaman abstrak melainkan gejala konkret yang
dapat ditelaah dengan pengamatan secara empirik dan penguraian yang sistematik
http://jaghatraya.blogspot.com/
keindahan dalam arti luas
dalam arti yang luas, sebenarnya
pengertian ini masih diambil dari bangsa yunani yang didalamnya mencakup pula
kebaikan. Menurut beberapa ahli antara lain :
1. plato mengatakan bahwa watak
yang indah adalah hokum yang indah;
2. aristoteles mengatakan bahwa
keondahan merupakan sesuatu yang selain baik juga menyenangkan;
3. plotinus menuliskan dalam
bukunya tentang ilmu yang indah dan kebijakan yang indah.
Dari beberapa ahli tersebut,
bangsa Yunani tetap mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu ilmu dan ada yang
indah dan akan terus berlangsung.bangsa yunani lebih berbicara tentang arti
keindahan dalam arti estetik yang disebut sebagai ‘symmetria” untuk keindahan
yang berdasarkan penglihatan semata dan harmonia untuk keindahan yang
berdasarkan pendengaran. Keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
• • Keindahan seni
Keindahan seni adalah keindahan
yang tercipta dari hasil karya seseorang tehadap seni.Seni sering sekali menjadi
penghubung keindahan agar bisa dinikmati oleh pengamat objeknya.Seseorang
paling dominan menikmati keindahan itu lewat seni.
• • Keindahan alam
Keindahan alam adalah keindahan
yang sudah ada di alam sekitar kita.Keindahan yang ada bisa dinikmati oleh
penglihatan kita.
• • Keindahan moral
Keindahan moral adalah keindahan
yang tercipta dari tingkah laku dan perilaku kita sehari-hari.
• • Keindahan intelektual
keindahan intelektual adalah
pemikiran yang indah berdasarkan ilmu pengetahuan. Tulisan ini bukanlah mencari
pengertian mengenai kata keindahan intelektual.
b. keindahan dalam arti estetis
murni
Keindahan dalam arti estetik
murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan
segala sesuatu yang dicerapnya.
c. keindahan dalam arti terbatas
dalam pengertiannya dengan penglihatan
keindahan dalam arti terbatas
lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan
penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
contoh study kasusnya :
1. keindahan dilihat dari
penglihatan.
Pernahkan anda merasa takjub akan
suatu hal atau sebuah objek yang
Anda lihat ?misalnya adalah
lukisan perjamuan terakhir yang dibuat oleh seorang pelukisa terkenal bernama
Leonardo da vinci. Lukisan yang dibuatnya mengisahkan tentang makan malam
perjamuan antara Yesus dan 12 muridnya.Perjuangan pelukis itu sungguh sangat
mengesankan. Mencari objek dari lukisannya sangatlah susah.
Namun sungguh menkajubkan
keindahan dari lukisan itu sampai sekarang masih bisa dinikmati sampai sekarang.Bukankah
demikian?
2. keindahan yang bisa didengar.
Siapa siih yang gak senang
mendengarkan lagu?
Musik adalah suatu hasil dari
karya seni.Musik merupakan ungkapan dari perasaan seseorang yang sering kali
manusia itu sendiri tak menyadarinya. Contohnya musik yang dinyanyikan oleh
penyanyi legendaries indonesia seperti nike ardila(almh), chrisye(alm), titiek
puspa, dan banyak lagu. Musik yang mereka ciptakan dan sering ditembangkan
sampai dengan saat ini masih didengarkan dan dinikmati oleh berbagai kalangan
masyarakat, itu bukti bahwa hasil karya seni bisa juga dinikmati keindahannya
dengan pendengaran.Bukan hanya penglihatan.
Dari penjelasan dan study kasus
diatas, kesimpulan saya bahwa keindahan itu adalah konsep abstrak yang bisa
diketahui dengan bantuan objek sebagai penghubung. Objek yang paling nyata
adalah hasail karya seni seseorang.Hasil karya seni sangatlah banyak.Bisa
berupa objek yang dilihat bisa juga objek yang hanya bisa didengar dan diamati.
Bagian dari keindahan sangatlah
luas, ada keindahan alam, keindahan intelektual, keindahan seni, dan keindahan
moral.semua itu adalah perwujudan keindahan yang terhubung dengan objek
tertentu. Pengimplementasian keindahan yang ada pada objek itu sendiri
tergantung dari sudut pandang kita sebagai manusia, dimana semua itu tergantung
dengan selera dan keinginan kita sendiri. Keindahan yang ada patutlah kita jaga
bersama, misalnya keindahan alam kita, bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
saja tidak cukup, alangkah baiknya jika kita bisa menjaga dan melestarikan
semua keindahan yang diberikan kepada kita.
Sumber: http://meilimeili.wordpress.com
Estetika, membicarakan seni dan
budaya seringkali tidak bisa dilepaskan dari apa yang namanya estetika.
Estetika ibarat nyawa atau jiwa dalam sebuah karya seni bagi saya. Lantas apa
itu estetika, bagaimana pengertian sebenarnya? berikut ada sedikit ulasan
mengenai estetika.
Estetika adalah salah satu cabang
filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan,
bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.
Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang
mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian
terhadap sentimen dan rasa.Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan
filosofi seni.
(wikipedia)
Esetetika berasal dari Bahasa
Yunani, ?????????, dibaca aisthetike. Pertama kali digunakan oleh filsuf
Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang hal yang
bisa dirasakan lewat perasaan.
Pada masa kini estetika bisa
berarti tiga hal, yaitu:
1. Studi mengenai fenomena
estetis
2. Studi mengenai fenomena
persepsi
3. Studi mengenai seni sebagai
hasil pengalaman estetis
Meskipun awalnya sesuatu yang
indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk suatu karya, namun perubahan
pola pikir dalam masyarakat akan turut mempengaruhi penilaian terhadap
keindahan. Misalnya pada masa romantisme di Perancis, keindahan berarti
kemampuan menyajikan sebuah keagungan. Pada masa realisme, keindahan berarti
kemampuan menyajikan sesuatu dalam keadaan apa adanya. Pada masa maraknya de
Stijl di Belanda, keindahan berarti kemampuan mengkomposisikan warna dan ruang
dan kemampuan mengabstraksi benda.
PENGERTIAN PENDERITAAN dan SIKSAAN
PENGERTIAN PENDERITAAN dan SIKSAAN
Ngomongin penderitaan berarti
kita harus tau arti kata terlebih dahulu. Penderitaan berasal dari kata
derita.Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung
atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa
penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk
realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang
berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya
intensitas penderitaan. Suatu pristiwa
yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi
untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai
kenikmatan dan kebahagiaan.
Siksaan dapat diartikan sebagai
siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani.
Akiabt siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn
sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang
berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang
menjadikan seseorang merasa ketakutan
antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan,
kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala
dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan
ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat
tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu
menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan.
Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si
penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si
penderita sepuluh kali lebih parah.
Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu
psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan
mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi
persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara
kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental
adalah :
1. Nampak pada jasmani yang sering
merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa
cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan
adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak pada
gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun rokhani
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara
negative
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental
breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab timbulnya kekalutan
mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi
jasmani atau mental yang kurang sempurna
2. Terjadinya konflik sosial budaya
3. Cara pematangan batin yang salah dengan
memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses kekalutan mental yang
dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa
yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup,
misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif
setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan
sehingga yang bersangkutan mengalami
fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Bentuk fustasi antara lain :
1. Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap
akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi
hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
2. Regresi adalah kembali pada pola
perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
3. Fiksasi; adalah peletakan pembatasan
pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
4. Proyeksi; merupakan usaha melemparkan
atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada
orang lain
5. Identifikasi; adalah menyamakan diri
dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6. Narsisme; adalah self love yang
berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa
orang lain
7. Autisme; ialah menutup diri secara total
dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan
fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan mental
banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. kota – kota besar
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar materi
Apabila kita kelompokkan secara
sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan
manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan
buruk manusia
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit,
siksaan/azab Tuhan
Orang yang mengalami penderitaan
mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap
yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative
misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap
negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin,
tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis
mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah,
bahkan mungkin timbul sikap keras atau
sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa,
dan lain-lain.
http://ashbaswag.blogspot.com/2012/04/pengertian-penderitaan-dan-siksaan.htm
PENGERTIAN RENUNGAN
TENTANG PHOBIA dan MACAM-MACAM
PHOBIA
PENGERTIAN RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung; artinya
diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.
Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada
beberapa teori. Teori-teori itu ialah : teori pengungkapan, teori metafisik dan
teori psikologik.
a. Teori Pengungkapan
Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an
expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan
manusia ). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang
seniman ketika menciptakan suatu karya seni.
Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal
ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah
diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion and
General Linguistic”. Seorang tokoh lainnya dari teori pengungkapan adalah Leo
Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri
sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah
memunculkan itu kemudian dengan perantaraan pelbagai gerak, garis, wama, suar
dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata mernindahkan perasaan itu sehingga
orang-orang mengalami perasaan yang sama.
b. Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak metafisis merupakan
salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya
tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan
teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan
(imitation theory).
c. Teori Psikologis
Teori-teori metafisis dari para filsuf yang
bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi
atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan
spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modem menelaah teori-teori seni
dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan
mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasaikan psikoanalisa
dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan
keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman.
Suatu teori lain tentang sumber seni ialah
teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan
Herbert Spencer (1820-1903). Menurut Schiller, asal mula seni adalah dorongan
batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Sebuah
teori lagi yang dapat dimasukkan dalam teori psikologis ialah teori penandaan
(signification Theory) yang memandang seni sebagi suatu lambang atau tanda dari
perasaan manusia.
Phobia
(fobia) adalah merupakan suatu rasa takut yang berlebihan pada sesuatu hal.
Pada dasarnya dan secara umum juga, rasa takut ini amat menghambat hidupnya.
Rasa takut adalah wajar dan lumrah bagi setiap orang. Namun bila dirasa
berlebihan dan terus menerus, maka yang bersangkutan dapat terjebak pada
kondisi fiksasi yaitu terkunci mentalnya akibat tidak dapat mengatasi rasa
takut yang berlebihan tersebut.
Yang
dimaksud dengan pengertian fobia adalah merupakan sebuah rasa ketakutan yang
berlebihan pada sesuatu hal ataupun fenomena yang ada dalam kehidupan kita
sehari-hari. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang
mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap penderita
fobia sulit untuk dimengerti.
Faktor
penyebab dan terjadinya fobia
Ada beberapa
faktor pencetus timbulnya fobia pada diri seseorang. Diantara faktor pencetus
antara lain oleh karena :
- Faktor Keturunan
- Faktor Lingkungan
- Faktor Budaya
Beberapa
perasaan takut sesuatu yang kadangkala bila kita tidak mengidapnya adalah
sesuatu tersebut adalah lucu dan juga aneh. Tetapi bagi yang mengalaminya hal
tersebut adalah benar-benar menakutkan dan seringkali tidak diketahui apa yang
menjadi penyebab hal tersebut. Itulah yang kebanyakan orang menyebutnya dengan
fobia.
Seseorang
yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi
(mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut
tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang
tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan
agar nyaman maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara mundur
kembali atau regresi kepada keadaan fiksasi.
Kecemasan
yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi
negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi).
Pola respon negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek phobia
lainnya dan intensitasnya semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, pola
respon tersebut akan dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya.
Itu sebabnya
seseorang penderita fobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak produktif.
Phobia merupakan salah satu dari jenis jenis hambatan sukses lainnya.
Macam-macam
Phobia :
1. Acerbophobia: Ketakutan pada asam.
2. Acousticophobia: Ketakutan pada suara.
3. Acrophobia / Hypsophobia: Ketakutan pada tempat yang tinggi.
4. Aerophobia / Anemophobia: Ketakutan serta panik apabila kulit mereka terkena aliran udara.
5. Agoraphobia / Kenophobia: Ketakutan pada ruang yang kosong atau terbuka.
6. Agyophobia: Ketakutan akan jalan yang ramai dan cenderung takut untuk menyeberang.
7. Allodoxaphobia: Takut pada pendapat.
8. Amatophobia: Ketakutan pada debu.
9. Amaxophobia: Ketakutan berkendaraan.
10. Amychophobia: Ketakutan apabila dirinya disiksa atau mengalami luka / kecelakaan.
11. Androphobia: Androphobia dijumpai pada wanita, yaitu ketakutan pada laki-laki.
12. Anemophobia: Takut pada pergerakan udara atau angin.
13. Anthophobia: Ketakutan terhadap bunga.
14. Anthrophobia / Sociophobia: Ketakutan pada masyarakat atau orang secara umum.
15. Antlophobia: Ketakutan pada sungai, banjir atau air yang mengalir.
16. Apeirophobia: Ketakutan pada hal-hal yang tak terbatas, misalnya: sumur, langit, laut, dll.
17. Apiphobia / Melissophobia: Ketakutan pada binatang yang menyengat.
18. Arachnephobia: Ketakutan pada laba-laba.
19. Asthenophobia: Ketakutan menjadi lemah.
20. Astrophobia: Ketakutan pada langit dan angkasa.
21. Ataxophobia: Takut pada kekacauan atau ketidakrapian.
22. Atephobia: Takut tinggal di pegunungan atau dirumah bertingkat karena dibayangi oleh ketakutan akan reruntuhan.
23. Auroraphobia: Ketakutan pada aurora atau cahaya utara, yaitu suatu fenomena alam yang hanya tampak di daerah belahan utara bumi.
24. Automanophobia: Takut pada suara perut, makhluk animasi, patung lilin, segala sesuatu yang secara salah merepresentasikan makhluk yang memiliki persepsi.
25. Autophobia: Ketakutan pada diri sendiri.
26. Bacilliophobia / Microphobia: Ketakutan akan baksil atau kuman.
27. Ballistophobia: Ketakutan terhadap proyektil, misalnya peluru kendali, roket, mortir atau meriam.
28. Basophobia / Stasiphobia: Ketakutan untuk berdiri tegak atau ketakutan untuk berjalan.
29. Bathophobia: Ketakutan akan kedalaman atau obyek yang lebih tinggi, misalnya gedung pencakar langit atau tebing yang curam.
30. Belonephobia / Aichmophobia: Ketakutan pada benda-benda yang tajam.
31. Bibliophobia: Ketakutan bila melihat buku.
32. Botophobia: Ketakutan pada ruang atau kamar dibawah tanah.
33. Bromhidrophobia: Ketakutan bila dirinya mengeluarkan bau badan atau takut kepada bau badan orang lain.
34. Brontophobia: Ketakutan akan suara halilintar.
35. Bufonophobia: Takut pada katak.
36. Cancerphobia: Ketakutan akan akan penyakit kanker.
37. Cheimaphobia / Psycrophobia: Ketakutan bila kedinginan.
38. Chermatophobia: Ketakutan terhadap uang.
39. Chromatophobia: Ketakutan akan warna-warna tertentu, misalnya ketakutan akan warna merah (erythrophobia). Phobia terhadap warna hitam lebih sering dihubungkan dengan phobia terhadap kegelapan (noctiphobia).
40. Chronophobia: Ketakutan pada suara jam berdentang.
41. Cibophobia: Takut makan karena takut menjadi sakit akibat kuman yang ada dalam makanan.
42. Claustrophobia: Ketakutan berada dalam ruangan sempit.
43. Cleithrophobia: Ketakutan apabila terkunci didalam suatu ruangan.
44. Clinicophobia: Ketakutan untuk ke dokter atau berobat.
45. Cremnophobia: Ketakutan berada di tebing yang curam.
46. Coitophobia: Ketakutan untuk melakukan persetubuhan dengan lawan jenis.
47. Coprophobia / Mysophobia / Tocophobia: Takut terhadap kotoran.
48. Crystallophobia / Hyalophobia: Ketakutan terhadap benda-benda yang terbuat dari gelas.
49. Cynophobia: Ketakutan terhadap anjing.
50. Demonophobia / Ghostphobia: Ketakutan akan setan-setan.
51. Diabetophobia: Takut terhadap penyakit diabetes / kencing manis.
52. Domatophobia / Oikophobia: Ketakutan yang terjadi bila berada didalam rumah.
53. Doraphobia: Ketakutan yang terjadi bila menjamah bulu binatang.
54. Dromophobia: Ketakutan untuk mengembara.
55. Dysmorphophobia / Teratophobia: Takut pada orang cacat.
56. Electrophobia: Ketakutan terhadap listrik.
57. Electrophobia: Ketakutan terhadap listrik.
58. Entomophobia / Melissophobia: Ketakutan pada serangga.
59. Ereutophobia: Ketakutan akan rasa malu.
60. Ergophobia: Takut bekerja.
61. Erotophobia: Takut akan cinta sexuil.
62. Eurotophobia: Takut pada alat kelamin wanita.
63. Galeophobia / Ailurophobia / Gatophobia: Takut akan kucing.
64. Gamaphobia: Takut akan perkawinan.
65. Genophobia: Takut sakit demam panas.
66. Gephyrophobia / Gephydrophobia / Gephysrophobia: Takut menyeberang jembatan.
67. Gerontophobia: Ketakutan terhadap usia tua.
68. Graphophobia: Ketakutan bila melihat tulisan.
69. Gynaephobia: Perasaan takut kepada wanita.
70. Hadephobia: Takut akan neraka.
71. Hamartophobia: Takut akan dosa dan kesalahan.
72. Hapephobia: Ketakutan terhadap sentuhan fisik.
73. Hellenologophobia: Takut pada istilah atau terminologi ilmiah rumit dari bahasa Yunani.
74. Hierophobia: Ketakutan akan barang-barang suci.
75. Hematophobia: Ketakutan melihat darah.
76. Heliophobia: Ketakutan bila melihat atau terkena sinar matahari.
77. Hodophobia: Takut bepergian.
78. Homichlophobia: Ketakutan pada kabut.
79. Homophobia: Ketakutan pada orang-orang homo seks.
80. Hormephobia: Takut pada suatu kejutan.
81. Hydrophobia / Iyssophobia: Takut pada air.
82. Hygrophobia: Ketakutan pada tempat yang lembab.
83. Hylophobia: Ketakutan terhadap hutan.
84. Hypengyophobia: Ketakutan terhadap tanggung jawab.
85. Hypnophobia: Ketakutan untuk tidur.
86. Ichtyophobia: Ketakutan terhadap ikan.
87. Ideophobia: Ketakutan akan ide-ide.
88. Iophobia: Ketakutan bila melihat racun.
89. Kakorhaphiophobia: Takut akan kegagalan.
90. Kathisophobia: Takut duduk.
91. Kinesophobia: Takut melihat gerakan-gerakan.
92. Kleptophobia / Harpaxophobia: Takut pada pencuri atau perampok.
93. Linonophobia: Takut akan benang, tali atau senar.
94. Lygophobia: Takut berada di tempat gelap.
95. Lyssophobia: Takut bila menjadi gila.
96. Mastigophobia: Takut pada hukuman.
97. Merinthophobia: Ketakutan bila diikat.
98. Metallophobia: Ketakutan terhadap benda-benda logam.
99. Misophobia: Takut terkena kotoran atau kuman.
100. Monophobia: Takut bila ditinggal seorang diri.
101. Myctophobia: Takut akan apa-apa yang gelap.
102. Mythophobia: Takut untuk tertipu.
103. Necrophobia: Takut terhadap orang mati atau mayat.
104. Neophobia / Kainophobia: Takut pada segala sesuatu yang baru.
105. Nyctophobia: Takut gelap atau malam.
106. Obesitophobia: Ketakutan untuk menjadi gemuk.
107. Octophobia: Takut pada angka 8.
108. Odontophobia: Takut pada gigi binatang.
109. Ombrophobia: Takut pada hujan.
110. Onemophobia / Phronemophobia: Takut untuk berpikir.
111. Onomatophobia: Takut mendengar suatu nama tertentu.
112. Ophidiophobia: Takut akan ular atau binatang melata.
113. Ophthalmophobia / Scopophobia: Takut dilihat oleh orang lain.
114. Oneirophobia: Takut pada mimpi.
115. Ornithophobia: Takut pada burung.
116. Papyrophobia: Takut pada kertas.
117. Paraphobia: Takut pada penyimpangan seksual.
118. Pathophobia / Nosophobia: Takut akan penyakit.
119. Peccatiphobia: Takut berbuat dosa.
120. Pedagogiephobia: Takut pada suatu pendidikan.
121. Pediculophobia: Takut pada binatang kutu.
122. Pedophobia: Takut berjumpa dengan anak-anak.
123. Pengophobia: Takut pada siang hari.
124. Pharmacophobia / Hydrargyrophobia: Takut terhadap berbagai macam obat-obatan.
125. Photophobia: Takut akan sinar atau cahaya.
126. Phobophobia: Takut pada phobia.
127. Phonophobia: Takut pada bunyi atau suara (termasuk suaranya sendiri).
128. Pnygophobia: Ketakutan akan bayangan kematian tidak dapat bernapas atau tercekik.
129. Pyrexeophobia / Febriphobia: Takut pada panas.
130. Pyrophobia: Takut terhadap api.
131. Rhabdophobia: Takut dipukul.
132. Rodentiophobia: Takut terhadap tikus.
133. Scatophobia: Takut pada kotoran atau tinja.
134. Scelerophobia: Takut pada orang-orang jahat / perampok.
135. Selaphobia: Takut pada kilat.
136. Siderodromophobia: Takut pada kereta api, rel atau perjalanan dengan menggunakan kereta api.
137. Social Phobia: Takut dinilai secara negatif dalam situasi-situasi sosial.
138. Sociophobia / Ochlophobia / Polyphobia: Ketakutan akan sekumpulan orang.
139. Surgerophobia: Ketakutan untuk menjalani suatu operasi.
140. Taphephobia: Ketakutan apabila dikubur hidup-hidup.
141. Telephonophobia: Takut pada telepon.
142. Teratophobia: Ketakutan akan melahirkan anak cacat atau anak yang menyerupai monster.
143. Thalassophobia: Ketakutan terhadap lautan.
144. Thanatophobia / Thantophobia: Takut pada kematian.
145. Theophobia: Ketakutan terhadap Tuhan.
146. Tocophobia / Maieusiophobia: Takut bila melihat kelahiran bayi.
147. Toxicophobia: Takut akan diracun.
148. Trichophobia: Ketakutan pada rambut atau bulu.
149. Triskaidekaphobia: Ketakutan pada bilangan 13.
150. Ufophobia: Ketakutan akan munculnya makhluk angkasa luar.
151. Vaccinophobia: Takut di suntik.
152. Verminophobia: Takut pada kuman.
153. Vermiphobia / Helminthophobia: Takut pada cacing.
154. Xenophobia: Ketakutan pada orang asing atau orang dari negara asing.
155. Zoophobia: Takut pada binatang.
dan masih banyak lagi yang lainnya...
1. Acerbophobia: Ketakutan pada asam.
2. Acousticophobia: Ketakutan pada suara.
3. Acrophobia / Hypsophobia: Ketakutan pada tempat yang tinggi.
4. Aerophobia / Anemophobia: Ketakutan serta panik apabila kulit mereka terkena aliran udara.
5. Agoraphobia / Kenophobia: Ketakutan pada ruang yang kosong atau terbuka.
6. Agyophobia: Ketakutan akan jalan yang ramai dan cenderung takut untuk menyeberang.
7. Allodoxaphobia: Takut pada pendapat.
8. Amatophobia: Ketakutan pada debu.
9. Amaxophobia: Ketakutan berkendaraan.
10. Amychophobia: Ketakutan apabila dirinya disiksa atau mengalami luka / kecelakaan.
11. Androphobia: Androphobia dijumpai pada wanita, yaitu ketakutan pada laki-laki.
12. Anemophobia: Takut pada pergerakan udara atau angin.
13. Anthophobia: Ketakutan terhadap bunga.
14. Anthrophobia / Sociophobia: Ketakutan pada masyarakat atau orang secara umum.
15. Antlophobia: Ketakutan pada sungai, banjir atau air yang mengalir.
16. Apeirophobia: Ketakutan pada hal-hal yang tak terbatas, misalnya: sumur, langit, laut, dll.
17. Apiphobia / Melissophobia: Ketakutan pada binatang yang menyengat.
18. Arachnephobia: Ketakutan pada laba-laba.
19. Asthenophobia: Ketakutan menjadi lemah.
20. Astrophobia: Ketakutan pada langit dan angkasa.
21. Ataxophobia: Takut pada kekacauan atau ketidakrapian.
22. Atephobia: Takut tinggal di pegunungan atau dirumah bertingkat karena dibayangi oleh ketakutan akan reruntuhan.
23. Auroraphobia: Ketakutan pada aurora atau cahaya utara, yaitu suatu fenomena alam yang hanya tampak di daerah belahan utara bumi.
24. Automanophobia: Takut pada suara perut, makhluk animasi, patung lilin, segala sesuatu yang secara salah merepresentasikan makhluk yang memiliki persepsi.
25. Autophobia: Ketakutan pada diri sendiri.
26. Bacilliophobia / Microphobia: Ketakutan akan baksil atau kuman.
27. Ballistophobia: Ketakutan terhadap proyektil, misalnya peluru kendali, roket, mortir atau meriam.
28. Basophobia / Stasiphobia: Ketakutan untuk berdiri tegak atau ketakutan untuk berjalan.
29. Bathophobia: Ketakutan akan kedalaman atau obyek yang lebih tinggi, misalnya gedung pencakar langit atau tebing yang curam.
30. Belonephobia / Aichmophobia: Ketakutan pada benda-benda yang tajam.
31. Bibliophobia: Ketakutan bila melihat buku.
32. Botophobia: Ketakutan pada ruang atau kamar dibawah tanah.
33. Bromhidrophobia: Ketakutan bila dirinya mengeluarkan bau badan atau takut kepada bau badan orang lain.
34. Brontophobia: Ketakutan akan suara halilintar.
35. Bufonophobia: Takut pada katak.
36. Cancerphobia: Ketakutan akan akan penyakit kanker.
37. Cheimaphobia / Psycrophobia: Ketakutan bila kedinginan.
38. Chermatophobia: Ketakutan terhadap uang.
39. Chromatophobia: Ketakutan akan warna-warna tertentu, misalnya ketakutan akan warna merah (erythrophobia). Phobia terhadap warna hitam lebih sering dihubungkan dengan phobia terhadap kegelapan (noctiphobia).
40. Chronophobia: Ketakutan pada suara jam berdentang.
41. Cibophobia: Takut makan karena takut menjadi sakit akibat kuman yang ada dalam makanan.
42. Claustrophobia: Ketakutan berada dalam ruangan sempit.
43. Cleithrophobia: Ketakutan apabila terkunci didalam suatu ruangan.
44. Clinicophobia: Ketakutan untuk ke dokter atau berobat.
45. Cremnophobia: Ketakutan berada di tebing yang curam.
46. Coitophobia: Ketakutan untuk melakukan persetubuhan dengan lawan jenis.
47. Coprophobia / Mysophobia / Tocophobia: Takut terhadap kotoran.
48. Crystallophobia / Hyalophobia: Ketakutan terhadap benda-benda yang terbuat dari gelas.
49. Cynophobia: Ketakutan terhadap anjing.
50. Demonophobia / Ghostphobia: Ketakutan akan setan-setan.
51. Diabetophobia: Takut terhadap penyakit diabetes / kencing manis.
52. Domatophobia / Oikophobia: Ketakutan yang terjadi bila berada didalam rumah.
53. Doraphobia: Ketakutan yang terjadi bila menjamah bulu binatang.
54. Dromophobia: Ketakutan untuk mengembara.
55. Dysmorphophobia / Teratophobia: Takut pada orang cacat.
56. Electrophobia: Ketakutan terhadap listrik.
57. Electrophobia: Ketakutan terhadap listrik.
58. Entomophobia / Melissophobia: Ketakutan pada serangga.
59. Ereutophobia: Ketakutan akan rasa malu.
60. Ergophobia: Takut bekerja.
61. Erotophobia: Takut akan cinta sexuil.
62. Eurotophobia: Takut pada alat kelamin wanita.
63. Galeophobia / Ailurophobia / Gatophobia: Takut akan kucing.
64. Gamaphobia: Takut akan perkawinan.
65. Genophobia: Takut sakit demam panas.
66. Gephyrophobia / Gephydrophobia / Gephysrophobia: Takut menyeberang jembatan.
67. Gerontophobia: Ketakutan terhadap usia tua.
68. Graphophobia: Ketakutan bila melihat tulisan.
69. Gynaephobia: Perasaan takut kepada wanita.
70. Hadephobia: Takut akan neraka.
71. Hamartophobia: Takut akan dosa dan kesalahan.
72. Hapephobia: Ketakutan terhadap sentuhan fisik.
73. Hellenologophobia: Takut pada istilah atau terminologi ilmiah rumit dari bahasa Yunani.
74. Hierophobia: Ketakutan akan barang-barang suci.
75. Hematophobia: Ketakutan melihat darah.
76. Heliophobia: Ketakutan bila melihat atau terkena sinar matahari.
77. Hodophobia: Takut bepergian.
78. Homichlophobia: Ketakutan pada kabut.
79. Homophobia: Ketakutan pada orang-orang homo seks.
80. Hormephobia: Takut pada suatu kejutan.
81. Hydrophobia / Iyssophobia: Takut pada air.
82. Hygrophobia: Ketakutan pada tempat yang lembab.
83. Hylophobia: Ketakutan terhadap hutan.
84. Hypengyophobia: Ketakutan terhadap tanggung jawab.
85. Hypnophobia: Ketakutan untuk tidur.
86. Ichtyophobia: Ketakutan terhadap ikan.
87. Ideophobia: Ketakutan akan ide-ide.
88. Iophobia: Ketakutan bila melihat racun.
89. Kakorhaphiophobia: Takut akan kegagalan.
90. Kathisophobia: Takut duduk.
91. Kinesophobia: Takut melihat gerakan-gerakan.
92. Kleptophobia / Harpaxophobia: Takut pada pencuri atau perampok.
93. Linonophobia: Takut akan benang, tali atau senar.
94. Lygophobia: Takut berada di tempat gelap.
95. Lyssophobia: Takut bila menjadi gila.
96. Mastigophobia: Takut pada hukuman.
97. Merinthophobia: Ketakutan bila diikat.
98. Metallophobia: Ketakutan terhadap benda-benda logam.
99. Misophobia: Takut terkena kotoran atau kuman.
100. Monophobia: Takut bila ditinggal seorang diri.
101. Myctophobia: Takut akan apa-apa yang gelap.
102. Mythophobia: Takut untuk tertipu.
103. Necrophobia: Takut terhadap orang mati atau mayat.
104. Neophobia / Kainophobia: Takut pada segala sesuatu yang baru.
105. Nyctophobia: Takut gelap atau malam.
106. Obesitophobia: Ketakutan untuk menjadi gemuk.
107. Octophobia: Takut pada angka 8.
108. Odontophobia: Takut pada gigi binatang.
109. Ombrophobia: Takut pada hujan.
110. Onemophobia / Phronemophobia: Takut untuk berpikir.
111. Onomatophobia: Takut mendengar suatu nama tertentu.
112. Ophidiophobia: Takut akan ular atau binatang melata.
113. Ophthalmophobia / Scopophobia: Takut dilihat oleh orang lain.
114. Oneirophobia: Takut pada mimpi.
115. Ornithophobia: Takut pada burung.
116. Papyrophobia: Takut pada kertas.
117. Paraphobia: Takut pada penyimpangan seksual.
118. Pathophobia / Nosophobia: Takut akan penyakit.
119. Peccatiphobia: Takut berbuat dosa.
120. Pedagogiephobia: Takut pada suatu pendidikan.
121. Pediculophobia: Takut pada binatang kutu.
122. Pedophobia: Takut berjumpa dengan anak-anak.
123. Pengophobia: Takut pada siang hari.
124. Pharmacophobia / Hydrargyrophobia: Takut terhadap berbagai macam obat-obatan.
125. Photophobia: Takut akan sinar atau cahaya.
126. Phobophobia: Takut pada phobia.
127. Phonophobia: Takut pada bunyi atau suara (termasuk suaranya sendiri).
128. Pnygophobia: Ketakutan akan bayangan kematian tidak dapat bernapas atau tercekik.
129. Pyrexeophobia / Febriphobia: Takut pada panas.
130. Pyrophobia: Takut terhadap api.
131. Rhabdophobia: Takut dipukul.
132. Rodentiophobia: Takut terhadap tikus.
133. Scatophobia: Takut pada kotoran atau tinja.
134. Scelerophobia: Takut pada orang-orang jahat / perampok.
135. Selaphobia: Takut pada kilat.
136. Siderodromophobia: Takut pada kereta api, rel atau perjalanan dengan menggunakan kereta api.
137. Social Phobia: Takut dinilai secara negatif dalam situasi-situasi sosial.
138. Sociophobia / Ochlophobia / Polyphobia: Ketakutan akan sekumpulan orang.
139. Surgerophobia: Ketakutan untuk menjalani suatu operasi.
140. Taphephobia: Ketakutan apabila dikubur hidup-hidup.
141. Telephonophobia: Takut pada telepon.
142. Teratophobia: Ketakutan akan melahirkan anak cacat atau anak yang menyerupai monster.
143. Thalassophobia: Ketakutan terhadap lautan.
144. Thanatophobia / Thantophobia: Takut pada kematian.
145. Theophobia: Ketakutan terhadap Tuhan.
146. Tocophobia / Maieusiophobia: Takut bila melihat kelahiran bayi.
147. Toxicophobia: Takut akan diracun.
148. Trichophobia: Ketakutan pada rambut atau bulu.
149. Triskaidekaphobia: Ketakutan pada bilangan 13.
150. Ufophobia: Ketakutan akan munculnya makhluk angkasa luar.
151. Vaccinophobia: Takut di suntik.
152. Verminophobia: Takut pada kuman.
153. Vermiphobia / Helminthophobia: Takut pada cacing.
154. Xenophobia: Ketakutan pada orang asing atau orang dari negara asing.
155. Zoophobia: Takut pada binatang.
dan masih banyak lagi yang lainnya...
PENGERTIAN
PENDERITAAN MENURUT MASING-MASING ANGGOTA KELOMPOK KAMI
Penderitaan
menurut TRINANDA APRILIA
Penderitaan
berarti menahan, jadi bisa di artikan sebagai merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan atau yang tidak diinginkan. Penderitaan termasuk realitas manusia
di dunia. Penderitaan ada yang berat dan ada yang ringan. Bagi kita
penderitaan, tetapi belum tentu bagi oranglain. Ketika kita mengalami
penderitaan disitu merupakan energi buat kita untuk bangkit kembali untuk
mencapai suatu kenikmatan dan kebahagian. Akibat dari penderitaan yaitu ada
yang mendapat hikmah di balik suatu penderitaan, tergantung diri seseorang
tersebut mampu tidak untuk melalui penderitaan tersebut. Dan ada juga
penderitaan yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya, yaitu seseorang yang
tidak bisa melawan atau bangkit dari penderitaannya.
Penderitaan
menurut INTAN NOVITASARI
Penderitaan
adalah rasa yang timbul terhadap diri seseorang, apabila seseorang mengalami
penderitaan, dia akan mengalami hidup yang begitu berat, bahkan bisa
menimbulkan stress dan rasa sakit pada kehidupannya, penderitaan biasanya
terjadi karena persoalan atau masalah hidup dirinya dan juga bisa dari
akibatkan dari faktor lingkungan dan bahkan aktivitas dalam kehidupannya
sehari-hari. Contohnya masalah dalam keluarga apabila terjadi penekanan
terhadap seseorang dalam keluarga tersebut, maka orang tersebut akan terus
berpikir, dan bisa menimbulkan penderitaan.
Penderitaan
juga dikarenakan oleh sikap seseorang yang tidak adil ataupun perlakuannya yang
kasar bahkan ucapan. Penderiitaan juga dapat diartikan oleh kehidupan seseorang
yang miskin yang merasa hidupnya selalu menderita dan tidak pernah merasa
bahagia.
Penderitaan
menurut SHAFIRA SALSABILA
Setiap
orang pasti pernah mengalami penderitaan. Penderitaan adalah sesuatu yang tidak
menyenangkan dalam hati dan pikiran dan menjadi beban dalam kehidupannya.
Penderitaan seseorang tidak selamanya diperlihatkan kepada orang lain, karena
setiap orang tidak ingin memperlihatkan penderitaannya ke orang lain.
Penderitaan
menurut MEISA PUJI LESTARI
Setiap
orang pasti pernah memiliki atau mengalami suatu penderitaan. Penderitaan –
penderitaan tersebut bisa datang dari diri sendiri atau orang lain
(lingkungan). Penderitaan merupakan suatu masalah yang datang dan mengganggu
hidup seseorang, biasanya masalah tersebut dapat dikatakan suatu penderitaan
jika masalah tersebut tidak dapat langsung terselesaikan dan bertahan dalam
waktu yang cukup lama. Berapa lama orang tersebut mengalami penderitaan
bergantung pada bagaimana sikap orang tersebut terhadap masalah yang sedang
dihadapinya.
Penderitaan
menurut EVANIA SHABRINA TP
Penderitaan
adalah dimana seseorang merasa tertekan secara emosional dan ingin melakukan
sesuatu untuk menghilangkan penderitaan tersebut, tetapi orang itu tidak dapat
menghilangkan perasaan itu karena penderitaan hanyalah perasaan yang sifatnya
semu. Salah satu cara untuk menghilangkan penderitaan adalah membiarkan
semuanya itu berlalu, melupakannya, dan beralih untuk melakukan hal yang lain
yang tidak akan membangkitkan perasaan menderita.